Arsip Tag: Syaikh Al-Fauzan

Salafi Harus Anti Ikhwanul-Muslimin, …?

Berikut fatwa 3 ulama Salafi kita, semoga bisa diambil faidahnya:

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻔﻮﺯﺍﻥ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
” ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺷﻬﺪ ﺃﻧﻲ ﺑﺮﺉ ﻣﻦ ﺩﻋﻮﺓ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥ
ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻭﻣﺆﺳﺴﻬﺎ ﺍﻟﻤﺨﺎﻟﻒ ﻟﻠﻜﺘﺎﺏ
ﻭﺍﻟﺴﻨﻪ ﻭﻣﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﻠﻒ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻣﻪ .”
‏[ ﺍﻷﺟﻮﺑﺔ ﺍﻟﻤﻔﻴﺪﺓ : ٢٩ ‏]

Berkata al-‘Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah:

“Ya Allah, saksikanlah bahwasanya aku berlepas diri dari dakwah Ikhwanul Muslimin dan pendirinya yang menyelisihi al-Kitab dan as-Sunnah serta manhaj Salaful Ummah.”

[Al-Ajwibah al-Mufidah: 29.]

___

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
” ﺧﻼﻓﻨﺎ ﻣﻊ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﺧﻼﻑ ﻓﻲ ﺍﻷﺻﻮﻝ ﻻ ﻓﻲ ﺍﻟﻔﺮﻭﻉ ﻓﻘﻂ ! ﻭﻟﻴﺲ ﺻﻮﺍﺑﺎ ﺃﻥ ﻳﻘﺎﻝ ﺑﺄﻥ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻷﻧﻬﻢ ﻳﺤﺎﺭﺑﻮﻥ ﺍﻟﺴﻨﺔ .”
‏[ ﺳﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻬﺪﻯ ﻭﺍﻟﻨﻮﺭ : 356 ‏]

Berkata al-‘Allamah al-Albani rahimahullah:

“Perbedaan antara kita dengan Ikhwanul Muslimin adalah perbedaan dalam masalah ushul (pokok-pokok agama). Bukan sekedar masalah furu’ (cabang)! Dan tidak benar bila dikatakan bahwasanya IM termasuk Ahlussunnah. Karena mereka justru memerangi sunnah!”

[Silsilah al-Huda wan-Nur : 356.]

___

ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺭﺑﻴﻊ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ :
” * ﻓﺎﻹﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﺃﺧﻄﺮ ﺍﻟﻔِﺮﻕ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻣﻨﺬ ﻗﺎﻣﺖ ﺩﻋﻮﺓ ﺍﻹﺧﻮﺍﻥ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ، ﻭﻫﻢ ﻣﻦ ﺃﻛﺬﺏ ﺍﻟﻔﺮﻕ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﺮﻭﺍﻓﺾ * .”
‏( 1437-9-28 ‏)

Berkata al-‘Allamah Rabi’ al-Madkhali hafizhahullah:

“Maka kelompok Ikhwanul Muslimin adalah firqah yang paling berbahaya terhadap Islam sejak didirikannya dakwah IM. Dan mereka adalah firqah yang paling pendusta setelah Syi’ah Rafidhah.”

( 28-9-1437. )

[Syaikh Al-Fauzan] – Terkait Kitab Syaikh Zaid, “Al-Irhab”, dan Kitab Syaikh Ahmad an-Najmi, “Al-Maurid al-‘Adzbu…”

Penanya: Assalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh.
Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan: Wa’alaikum salam wa rahmatullah wa barakatuh.

Penanya: Bagaimana kondisi Anda wahai Syaikh Shalih? Semoga Anda dalam keadaan baik.
Asy-Syaikh: Aku dalam keadaan baik.

Penanya: Semoga Allah menjaga Anda wahai Syaikh. Mohon maaf jika mengganggu. Semoga Allah menjaga Anda. Kami ada pertanyaan, apakah Anda mengizinkan untuk kami menyampaikannya?
Asy-Syaikh: Ya?
Penanya: Saya ada pertayaan, jika Anda mengizinkan —semoga Allah menjaga Anda —
Asy-Syaikh: Ya.

Penanya: Ada sebuah kitab, aku membacanya, karya asy-Syaikh Ahmad bin Yahya an-Najmi dan asy-Syaikh Zaid al-Madkhali — semoga Allah merahmati dan mengampuni mereka — . Kitab asy-Syaikh Zaid berjudul “al-Irhab”, kitab asy-Syaikh Ahmad an-Najmi judulnya “Al-Maurid al-‘Adzbu… ”
Wahai syaikh, kami baca (dalam kitab tersebut) sebagian nama dari kalangan para da’i yang ada sekarang, seperti :
– Muhammad al-‘Arifi,
– A’idh al-Qarni,
– Salman al-‘Audah, dan
– Nashir al-‘Umar
Kitab tersebut tersebar, dan aku lihat Anda memberikan pengantar terhadap kitab tersebut.
Sebagian ikhwah membantahku dengan mengatakan bahwa Asy-Syaikh Shalih tidak mentahdzir mereka (nama-nama da’i tersebut).
Asy-Syaikh: Tinggalkan mereka (para da’i tersebut), tinggalkan mereka. Kitab itu sudah tercetak, terdistribusi, dan tersebar. Maka tinggalkan mereka.

Penanya: Allah al-Musta’aan . Mereka selalu mengatakan, “kalian adalah Jamiyyah, kalian Madkhaliyyah, kalian begini…. ” Allah al-Musta’aan.
Asy-Syaikh: Ya, semoga Allah memberi hidayah kepada kalian. Hayyakumullah .

Penanya: Semoga Allah menjaga Anda, wahai Syaikh. Assalamualaikum
Asy-Syaikh: Wa’alaikum salam

7/4/1437 – 16/1/2016

Majmu’ah Manhajul Anbiya
Channel Telegram https://bit.ly/ManhajulAnbiya
Dengarkan audionya, download di sini:

[Syaikh Al-Fauzan] – Tahdzir

Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan pernah ditanya,
“Apakah men-tahdzir manhaj-manhaj yang menyimpang dan para da’i-nya dianggap memecah belah kaum muslimin dan merenggangkan barisan mereka?”

Beliau menjawab,
“Men-tahdzir manhaj-manhaj yang menyimpang dari manhaj salaf termasuk upaya menyatukan kalimat kaum muslimin, bukan memecah belah barisan mereka. Sebab, yang memecah belah barisan muslimin (justru) manhaj-manhaj yang menyimpang dari manhaj salaf itu.

Sejak munculnya mazhab-mazhab yang menyelisihi manhaj salaf setelah tiga generasi utama, para ulama senantiasa men-tahdzir dan menjelaskan ke-bathil-annya. Lihatlah kitab-kitab mereka.”

Lihat: al-Ajwibah al-Mufidah hlm. 106—107.