[Tasawuf] – Derajat Para Wali dan Syaikh Sufi

pentas-seni-melayu-atraksi-kebal-bacok-dan-api-perguruan-silat-teratai-merah Sikap berlebih-lebihan kalangan tasawuf terhadap –siapa yang mereka katakan– para wali dan syekh yang bertentangan dengan aqidah Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah. Aqidah Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah adalah aqidah yang membela wali-wali Allah dan memerangi musuh-musuhnya. Allah ta’ala berfirman:

 إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلَـوةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَـوةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ

“Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” [QS. Al-Ma’idah: 55.]

 يَـأَيـُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَـاءَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia.” [QS. Al-Mumtahanah: 1.]

Wali-wali Allah adalah orang-orang beriman yang bertaqwa, yaitu mereka yang menegakkan shalat, menunaikan zakat dan mereka tunduk kepada-Nya. Kita wajib mencintai mereka, mengikuti jejak langkah mereka dan menghormati mereka. Kewalian bukan merupakan jatah bagi orang-orang tertentu, setiap mu’min yang bertaqwa adalah wali Allah Ta’ala, tetapi dia bukan orang yang ma’shum (*bebas) dari kesalahan. Inilah makna kewalian dan kewajiban mereka menurut pendapat Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah. Sedangkan kalangan tasawuf memiliki pengertian dan ciri-ciri sendiri mengenai wali. Mereka menentukan status kewalian kepada orang-orang tertentu tanpa landasan syari’at atas kewalian mereka, bahkan bisa jadi mereka memberikan status wali kepada orang yang tidak diketahui keimanannya dan ketaqwaannya, atau justru dia dikenal sebagai wali dengan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai kewalian yang dimaksud dalam ajaran Islam, seperti sihir, tipu muslihat dan menghalalkan yang haram. Bahkan mereka kalangan tasawuf lebih mengutamakan untuk memohon kepada para wali tersebut daripada kepada para Nabi sebagaimana ucapan salah seorang di antara mereka:

مَقَامُ النُّبُوَّةِ فِي بَرْزَخٍ فُوَيْقَ الرَّسُوْلِ وَدُوْنَ الْوَلِيِّ

“Kedudukan kenabian dalam barzakh sedikit lebih tinggi dari kedudukan rasul dan lebih rendah dari wali.”

Mereka juga berkata:

“Sesungguhnya para wali mengambil dari tempat malaikat mengambil sesuatu dari sumber itu yang kemudian dia wahyukan kepada para rasul.”

Mereka (kalangan sufi) juga mengaku bahwa para wali tersebut ma’shum. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

“Banyak manusia yang keliru dalam masalah ini sehingga dia mengira bahwa seseorang adalah wali Allah, dia juga mengira bahwa wali Allah adalah setiap orang yang perkataannya dan perbuatannya diterima dan dipegang meskipun bertentangan dengan al-Quran dan as-Sunnah, lalu mereka setuju dengan orang tersebut dan menentang apa yang Allah ajarkan lewat Rasulullah shollallohu‘alaihi wa sallam yang telah Allah wajibkan kepada seluruh hamba-Nya untuk membenarkan apa yang diberitakan dan mentaati apa yang diperintahkan. Mereka (kalangan tasawuf) menyerupai orang-orang Nashrani yang Allah katakan tentang mereka:

 اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَاباً مِنْ دُوْنِ اللهِ وَالْمَسِيْحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا إِلَـهاً وَاحِداً، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

“Mereka menjadikan ulama, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” [QS. At-Taubah: 31.]

Di dalam al-Musnad dan di-shahih-kan oleh at-Tirmidzi dari‘Adi bin Hatim tentang tafsir ayat di atas ketika Nabi menyatakan hal itu (orang-orang Kristen yang menyembah pendeta-pendeta mereka), maka dia (‘Adi bin Hatim) berkata:

“Sungguh mereka tidak menyembah pendeta-pendetanya”,

… maka Rasulullah shollallohu‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukankah mereka (pendeta-pendeta itu) menghalalkan untuk mereka apa yang diharamkan serta mengharamkan untuk mereka apa yang dihalalkan kemudian mereka menta’atinya?, Itulah bentuk ibadah mereka kepada pendeta-pendetanya.”

Sikap orang-orang Nashrani ini banyak anda dapatkan pada kebanyakan dari mereka (orang-orang tasawuf), misalnya adanya keyakinan bahwa seseorang yang menjadi wali Allah, dia dapat mengetahui berbagai perkara atau kejadian yang terjadi di luar adat kebiasaan, misalnya dengan menunjuk kepada seseorang, maka dia langsung mati, atau terbang di udara ke Mekkah, atau berjalan di atas air, atau memenuhi ketel dari udara, atau ada sebagian orang yang meminta pertolongan dengannya saat dia tidak ada atau setelah kematiannya kemudian disaksikan-nya bahwa orang itu mendatanginya dan memenuhi permintaannya, atau memberitahu manusia tentang barang yang kecurian, barang yang hilang, penyakit atau yang semacamnya. Semua hal tersebut bukan menunjukkan bahwa pelakunya adalah wali Allah.

Bahkan para ulama sepakat bahwa seseorang yang mampu terbang di udara atau jalan di atas air maka hendaklah kita tidak cepat terpesona sebelum melihat bagaimana dia mengikuti ajaran Rasulullah shollallohu‘alaihi wa sallam terkait apa yang diperintahkan dan yang dilarang.

Karomah para wali Allah lebih agung dari semua perkara-perkara aneh tersebut. Kejadian-kejadian yang terjadi di luar adat kebiasaan manusia, pelakunya bisa jadi wali Allah dan bisa jadi musuh Allah, karena hal tersebut banyak terjadi pada orang-orang kafir dan orang-orang musyrik, Ahli Kitab dan orang-orang munafik, dapat juga terjadi pada ahli bid’ah atau mungkin bersumber dari setan. Karena itu seseorang tidak boleh menyangka bahwa siapa yang memiliki perkara  aneh luar biasa maka dia adalah wali Allah. Akan tetapi wali Allah dapat dinilai dengan sifat-sifat, amal perbuatan dan tingkah laku mereka yang ditunjukkan oleh al-Quran was-Sunnah. Mereka dapat juga diketahui berdasarkan cahaya al-Quran, hakikat keimanan yang tersembunyi, dan syari’at Islam yang tampak.

Semua kejadian di atas (-kejadian di luar adat kebiasaan manusia-) dan yang semacamnya bisa saja terjadi pada seseorang yang tidak pernah berwudhu, tidak shalat fardhu, berkubang dengan najis dan bergaul dengan anjing, yang bersemedi di WC-WC, tempat-tempat kotor, kuburan dan tempat-tempat sampah. Baunya busuk, tidak bersuci dengan cara yang syar’i serta tidak bersih-bersih.

Jika seseorang dikenal berkubang dengan najis dan hal yang menjijikkan yang disukai setan, atau dia bertapa di kamar mandi dan tempat-tempat kotor yang didiami setan, atau dia memakan ular dan kalajengking, kumbang, serta kuping anjing yang merupakan binatang-binatang yang menjijikkan atau minum air kencing, najis dan semacamnya yang disukai setan, atau dia berdoa kepada selain Allah, meminta tolong kepada makhluk, memohon kepadanya dan sujud di depan syekh-nya serta tidak memurnikan agama untuk Rabb semesta alam, atau bergaul dengan anjing atau api atau bertapa di kuburan, apalagi ternyata kuburannya adalah kuburan orang kafir dari kalangan Yahudi dan Nashrani serta orang-orang musyrik, atau benci untuk mendengarkan al-Quran atau menghindar darinya, bahkan dia lebih mengutamakan untuk mendengar nyanyian-nyanyian atau sya’ir-sya’ir atau mendengarkan seruling-seruling setan daripada mendengarkan Kalamullah (al-Quran). Maka semua itu merupakan tanda-tanda dari wali-wali setan.

[Majmu’ Fatawa, 11/210-216.]

Kalangan tasawuf tidak hanya sampai sebatas itu, yaitu dengan memberi gelar ke-wali-an kepada orang semacam mereka, bahkan berlebih-lebihan terhadap mereka dengan memberikan beberapa sifat-sifat ke-tuhan-an kepada mereka, yaitu dengan mengatakan bahwa mereka berperan atas apa yang terjadi di alam raya ini, mengetahui yang ghaib, dapat memenuhi setiap permohonan yang tidak mampu merealisasikannya kecuali Allah, nama-nama mereka disebut-sebut saat ada bencana padahal mereka telah mati atau tidak ada di tempat tersebut, mereka diminta untuk memenuhi kebutuhan dan menolak kesusahan, memberikan gelar kesucian dalam kehidupan mereka, kemudian menyembahnya setelah mereka wafat, membangun di atas kuburnya bangunan-bangunan dan mengambil barokah dengan tanah mereka dan thawaf di atas kubur mereka, dan ber-taqarrub kepada mereka dengan berbagai macam nazhar, menyebut-nyebut nama mereka dalam memohon kebutuhan-kebutuhan mereka. Inilah semua manhaj orang-orang tasawuf dalam masalah perwalian ataupun para wali.

 Dari: حقيقة التصوف وموقف الصوفية من أصول العبادة والدين oleh Syaikh al-Fauzan.

Satu komentar pada “[Tasawuf] – Derajat Para Wali dan Syaikh Sufi”

  1. Salam.anda merapu lebih.dalam komen terhadap orang orang luar yang kagum dengan ai ulamak sufi dan wali. Terserah kepada allah hal kerUmah dan berkatnya,wali dan.Ahli sufi serta,ahli hakikat.wali bukan maksum tapi ada yang jenis,fadh.tercegat membuat dosa besar atau diampun.banyak perkara itu orang luar mengambarkan.wali.sufi dan.mursyid..itu ukiran orang dan penuh.sedang mursyid .wi dan sufi adalah kekasih allah.jika ia tidak saidin.mukmin dan soleh serta alim.dan makrifat serta,kasyaf.bagaimana ia,jadi kekasih allah dan wali.bukankah itu urusan.peribadinya dengan allah.ia tidak.menyangkut dengan sesiapa pun.kita,dizaman.Ini.tidak pernah bapa kita menyuap sebiji nasi kepada mereka apalagi kamu.mengapa diwujudkan dimensi demensi buruk.wali allah hak al l ah bukan hak masyarakat.mu allah hak allah untuk dikirim.kepada kekasihnya..kamu siapa…tarekat itu cuma kumpulan yang berpindah awam.kepada sedikit ibadat yang menyerap ke batin atau jiwanya.ia baru melangkah ke tahap hati .jiwa.batin.atau khatib atau roh tubi. Silakan.itu juga baik kerana batin itu ada bentuknya hasilnya sebelum tubuh zahir.itu belum.lagi peringkat diri roh rozali dan roh sir..itu diri.bukan.siapa siapa..ibadat dan.mudahlah seperti nabi di gua hitam kalau mampu dan bertemu guru yang terbaik.syed ali .syed omar dll sahabat bertemu nabi muhamad sebagai guru agung terbaik.kita mahu bersama sahabat itu yang digelar golongan.ikhwan.ikhwanul tentulah pertamanya,wali allah.kemudian.orang saidikin.orang mukmin.dan orang soleh. Benarlah tahap itu.bukan nya kejar orang akademik tinggi atau menghafal hadis atau ahli fekah tinggi.sebab yahudi pun hafal hadis dan quran dan boleh mengajar ilmu fekah dengan baik.semua ilmu islam beb diambil oleh bukan islam untuk menghentam islam. Tapi mukmin.wali.seboleh..adalah darjat DISISI allah.bukan katogeri ilmu tapi amal ibadat.tasauf tinggi .rendah diri.banyak hikmah dan suci hati dan minda.orang begini tak minta sebutir beras dari kamu.ada tak sheikh saifuddin khalifah afrika mengaji dengan kamu atau mengutip duit kamu sesen..jika tak ada.maka urusan orang atasan jangan di coba fitnahkan.kamu sama level saja dengan ahli tarekat palsu.orang yahudi dan nasrani tahu buruknya pemimpin kuil mereka tapi mereka diam.mereka pun.tak pun.ke gereja kecuali semasa kahwin..mereka tak burukkan pemimpin agama sedangkan ber atau mazhab agama kristian itu.melebihi 75 pecah belah.bila diam ia kelihatan seperi satu tanpa pecahbelah. Kita pula sibuk fitnahkan yang baik yang benar yang berlaku dikalangan.orang muslim pilihan.lalu kita tuduh mereka tak solat tak ibadah.sihir dan macam macam.sebab itu wali dan ahli sufi tersembunyi.macamana kamu tAhu mereka.sedang mereka tersembunyi masa hidupnya. Oleh kamu kata mereka ingkar dan.maksiat sedangkan mereka soleh dan saidin.jerih sukar mereka mengharung keilmuan dan.praktik.kamu yang besAr kepala menjadi juri pengadilan.allah larang ai sufi hakiki dan wali bercakap dan berada dalam masyArakat.agar kerahsiaan mereka tidak pecah dan menjadi beban kepada mereka menjadi kaldai masyarakat.macamana kamu kenal mereka. Ka jumpa ahli tarekat.katakan apa pun..sebab ia masih awam belum terseret jauh ke golongan khas..mereka bahas..mereka menyombong.ia seperti kamu kamu semua menyombong dusta dan maksiat.pendapat mereka dan praktik mereka tidak sama dengan ibrahim adham.zin nun.junaidi.sheik kadir.imam shafie.imam tarmizi.al ghazali dan sazali.dibeli dan sheik kadir al jailani.sebab mereka itu sudah darjat tinggi dan berada dijalan ke 7’sedangkan ahli tarekat di jalan ke 2.kamu orang jalan pertama yang tidak buta huruf .dan berakal. Namun golongan gelap.mungkin tiada nur saidin cuma ada nur muslim.alhamdulilah masih kekal sebagai nur muslim.cukuplah menjadi ejen yahudi dan nasrani tanpa sedar.bangunkan rohaniah islam seperti zaman salehuddin al ayubi.jangan umpama babrsk kamal.turki.sufi itu kesemua wali.kesemua nabi pun sufi. Itu zuhud dunia cintai allah.itu fail zahir batin.bukan fekah.fekah itu ilmu ilmu bukan fail.perangai..fekah itu masih urusan mu.tauhid dan itikad pun masih urusan.mu sendiri.Sebab itu ada berbagai agama.Tapi sufi dan wali kekasih allah bimbingan.allah. tasauf itu ilmu ilmu awam.maka orang musim dan.kafir boleh mengaji mengenai ilmu afrika itu.malah orang jepun lebih baik ketikanya dari etika orang melayu nusantara.Kita tidak mengamalkan tasauf sepenuhnya termasuk asas tasauf..irihati.buta hati.pandang serong.sebar duit.pecah amanah.pemalas.curang.gila kertas dan emas..sombong.ini asas yang masih menebal kepada muslim.bangsa lain telah maju kedepan dalam afrika dan adab.Kita masih biadap selain bermaksiat terhadap allah.masih bodoh kerana,syirik tersembunyi dalam perkataan dan perbuatan terhadap allah sedangkan lulusan tinggi dalam.jurusan pelajaran islam

Tinggalkan komentar